Saturday, August 17, 2013

Lahir Ponakan Baru; Aisha Nurin Najwa Syahida

Hari ini, 17-08-2013, tepat di hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-68 telah lahir ponakan baru, putri kedua Mas Narto dan Mbak Sur yang diberi nama Aisha Nurin Najwa Syahida yang berarti Kebaikan hidup sebagai pancaran cahaya dan bisikan rahasia wanita syahid. Semoga menjadi wanita sholihah, amin3x

Saturday, August 10, 2013

20 TAHUN Reuni Fisika 2 SMAN1 Sragen (lulus 1993, reuni 2013)

Alhamdulillah, setelah terpisah 20 tahun sejak lulus SMAN 1 Sragen pada 1993, kini kami dipertemukan kembali dalam suasana yang sangat akrab dalam suasana idul fitri 1434 H. Kami di kelas Fisika 2 bersama-sama selama 2 tahun (kelas 2 dan 3). Ada yang masih seperti dulu, sedikit berbeda, dan agak beda, tapi bagaimanapun kita tetap satu keluarga. Semoga ikatan silaturahmi selalu terjaga, amin3x.

Dari 46 yang seharusnya, ini yang bisa hadir.
kiri-kanan; 1.Bagus Sutrisno 2.Irfan Suparno 3.Guntur Wibisono 4.Yoga Adinata 5.Sunardi 6.Dwi Hartono 7.Suwanto 8.Ning Saputri 9.Seto Miko Jatmiko 10.Roswanti 11.Sri Suyatmi 12.JokoWarsito 13.Intianu 14.Pena


Monday, July 29, 2013

Agenda I’tikaf di Masjid Jogokariyan



I’tikaf di Masjid Jogokariyan
28 July (16.00) – 7 Agustus (06.00) 2013
Informasi tentang I’tikaf tersedia di website
03.00-04.15 tahajud dan sahur
04.30-05.00 shubuh dan kultum
05.00-06.00 kajian fiqh sunnah Dzikir dan Doa
06.00-09.00 pribadi
09.00-10.00 dhuha dan ma’tsurat
10.00-11.45 pribadi
11.45-12.30 dhuhur
12.30-13.30 tadarus/tahsin
13.30-14.45 pribadi
14.45-15.30 ashar
15.30-16.45 kajian fiqh sunnah Dzikir dan Doa
16.45-20.45 pribadi, buka, pribadi, isya, kultum
20.45-22.00 kajian kontemporer
22.00-03.00 pribadi

Kajian kontemporer
Ust Chudhori, LC - Panduan untuk I’tikaf Lovers
Ust Dr Probo Suseno, SpPD, K-Ger, FINASIM – Sehat itu nikmat
Ust Fahrurozi – Dalam keajaiban doa
Ust Syatori Abdurrauf – Ketika kematian datang menjemput
Ust Salim A Fillah – Ketika cinta hadir menyapa hati
Ust M Sutrisno – Di atas kesetiaan cintai
Ust Zulkarnain – Menghadirkan kekhusukan dalam beribadah
Ust Sholihudin al hafidz – Menghidupkan suasana keluarga Qur’ani
Ust Taufiq – Kebiasaan-kebiasaan yang dianggap ibadah
Ust Jazir ASP – Peradaban pasar vs masjid

Sunday, July 28, 2013

Dari Masjidil Haram (Arab) ke Masjid Jogokariyan (Jogja)



Akhir Ramadhan 1434 H tahun ini sudah kami rencanakan jauh-jauh hari untuk bisa i’tikaf dan umroh akhir ramadhan dan sholat iedul fitri di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Terdorong niat salahsatunya karena hadits jika umroh akhir ramadhan pahalanya seperti haji bersama Rasulullah SAW. Persiapan sudah kita lakukan sekira bulan Mei 2013 (3 bulan yang lalu); mencari teman, tiket pesawat, visa, kain ihrom dll semua hal yang terkait. Akhirnya dapat satu biro travel di Jakarta untuk uruskan visa, karena visa umroh tidak bisa diurus individu. Bukan saya sendiri yang mengusahakan, teman yang uruskan semuanya, saya “numpang melu mikir” dan menyiapkan pembayaran.

Karena sudah diantrikan lama di embassy Arab di Jakarta, kami percaya bahwa visa confirm dapat. Kawan2 satu biro travel yang full ramadhan akhirnya dah berangkat. Dengan keterbatasan cuti, kami tetap minta akhir ramadhan saja, hari ke 16 ramadhan s.d hari ke-4 idul fitri (total pp 18hari). Umroh dah di depan mata. Persiapan sudah lengkap, ijin cuti sudah dapat, tiket pp ke Jogja sudah dapat, 2 koper tinggal angkat. Satu yang masih menunggu; visa.

Di detik-detik terakhir, 2-3 hari jelang keberangkatan, dukacita dimaklumkan bahwa kami tidak mendapatkan visa, karena pembatasan kuota umroh akhir ramadhan, akibat renovasi besar2an Masjidil Haram. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Tahu apa yang terjadi dan tersembunyi, kami pasrahkan kepada-Mu keputusan yang terbaik.
 
Cuti saya dan istri dah approved oleh pimpinan, dah terbayang umroh, mood kerja sudah tidak ada, malas merubah cuti, tiket pp ke Indonesia sudah ada, malas beli tiket lagi, akhirnya kami putuskan tetap pulang Jogja dengan tiket yang sudah ada di tangan.

Sebagai gantinya I’tikaf di Masjidil Haram, atas rekomendasi beberapa teman, akhirnya saya I’tikaf di Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Salah satu tempat I’tikaf terbagus pengelolaannya yang pernah saya ikuti. Melalui I’tikaf inilah saya dapatkan kalimat penyejuk dari teman I’tikaf ; “haji/umroh itu panggilan Allah, jika belum bisa berangkat berarti memang panggilan belum sampai pada pak Nardi, ikhlaskan saja. Masalah di biro travel (jika ada) dan pembatasan kuota itu hanya cara Allah saja”

Di akhir perpisahan i'tikaf pula, para peserta dan panitia membentuk tim untuk mengusahakan i'tikaf dan umroh tahun depan di Masjidil Haram, semoga kesampaian, amin3x

Thursday, May 23, 2013

siap-siap ke Chiang Mai dan Chiang Rai



Setelah berpikir masak-masak, akhirnya kita putuskan ntar malam ke ChiangMai aja seperti rencana semula, biar takterburu2 masa ke Chiang Rai dan Golden Triangle (perbatasan Thailand-Myanmar-Laos).

Naik BTS turun Mo Chit, naik taxi ke Bus terminal Mo Chit THB 9.
Ternyata kita ikut merasakan mudik bersama dalam rangka waisak, banyak bus penuh. Alhamdulillah masih dapat bus ke Chiang Mai 8.30 pm (mau yg lebih malam dah habis)
Pulangnya naik taxi dan wisata belanja ke mall MBK, dapat banyak banget, krasan nggak mau pulang. Didalamnya juga terdapat restoran menarik dengan berbagai masakan; italia, arab, Indonesia, dll yg dikemas bagus banget.

Suasana terminal betul-betul kayak pasar malam, rame poll, kayak di Indonesia, orang berjubel, cari tempat duduk untuk lesehan pun susah. Jam 8.30 tapi bus lambat, bingung gakbisa ngomong bahasa Thai, susah utk memastikan ke petugas atau orang local yang agak susah dengan bahasa inggris, ini salah platform, memang bus lambat, sampai jam berapa, dll menggelayuti pikiran kami.
Jam10 baru diganti bus lain jurusan NAN (NANdi maneh kie), Kami minta seat lantai 2 paling depan alhamd, terkabul bisa ngliat jalan jauh kedepan. Dalam perjalanan kami masih berpikir, ini bus bener ke ChiangMai atau bukan sih hehe, lihat map NAN memang deket Chiang Mai juga arahnya ke utara.

Bangkok (lagi)


Setelah berpikir masak-masak, akhirnya kita putuskan ntar malam ke ChiangMai aja seperti rencana semula, biar takterburu2 masa ke Chiang Rai dan Golden Triangle (perbatasan Thailand-Myanmar-Laos).

Kami mesti ke terminal untuk cari tiket bus. Naik BTS turun Mo Chit, naik taxi ke Bus terminal Mo Chit THB 9. Luar biasa, ternyata kita ikut merasakan mudik bersama rakyat Thailand dalam rangka waisak, banyak bus penuh. Alhamdulillah masih dapat bus ke Chiang Mai 8.30 pm (mau yg lebih malam dah habis).

Pulang dari terminal naik taxi dan wisata belanja ke mall MBK, dapat banyak banget, krasan nggak mau pulang. Didalamnya juga terdapat restoran menarik dengan berbagai masakan; italia, arab, Indonesia, dll yg dikemas bagus banget. Wah bagus banget.

Pulangnya ke hotel ada troble dikit, sopir taxi gakmau pakai meter, telanjur duduk dan jalan, dia  minta THB 200, kita tawar 100 gakmau, akhire kita kasih 150, padahal cuma sekira 1-2km aja.

Kami ambil barang di hotel, check out, menuju terminal Mo Chit. Kami dicarikan taxi oleh pihak hotel, tapi lama banget gak ada yang mau berhenti, atau tidak mau ke terminal karena macet. Akhirnya kami naik BTS sambung taxi.

Suasana terminal betul-betul kayak pasar malam, rame poll, kayak di Indonesia, orang berjubel, cari tempat duduk untuk lesehan pun susah. Jam 8.30 tapi bus lambat, bingung gakbisa ngomong bahasa Thai, susah utk memastikan ke petugas atau orang local yang agak susah dengan bahasa inggris, ini salah platform, memang bus lambat, sampai jam berapa, dll menggelayuti pikiran kami, hati rasanya gak tentram.

Jam10 baru diganti bus lain jurusan NAN (NANdi maneh kie), Kami minta seat lantai 2 paling depan alhamd, terkabul bisa ngliat jalan jauh kedepan. Dalam perjalanan kami masih berpikir, ini bus bener ke ChiangMai atau bukan sih hehe, lihat map NAN memang deket Chiang Mai juga arahnya ke utara.

Wednesday, May 22, 2013

Pattaya



Berbekal map yang didapat di resepsionis hotel, kami pergi naik BTS menuju S10 kalo gaksalah (sts Ekamai). Di map tertulis ada Bus Station, kita berpikir disitulah kalo mau naik bus kemanapun, termasuk ke Pattaya. 

Ternyata, benar saudara-saudara feeling kami. Walaupun salah masuk jalan, ketemu juga setelah ditolong orang hehe. Kita cari tiket bus ke Pattaya THB124, murah je, perjalanan 9.30-11.30 (2jam), bus standard sini ada toilet dalam. Ada juga van, tapi kami lebih suka bus.

Sampai di terminal Pattaya, awalnya cuma mau lihat pantai (padahal pantai paling juga cuma ada air dan pasir, tapi kok ya banyak yg suka). Tengok-tengok sekitar, tengok map, jalan ke pantai lumayan juga dan sedang panas2nya tengah hari. 

Kami akhirnya ke Tourist Information centre “dibujuk” dan mau ikut trip halfday ke Nong Noch Garden THB 1200 (kalau gaksalah, yang jelas masuk lokasi THB 500), jam 1.15, masih ada waktu 1 jam kami jalan2, cari 7-11 cari makan nasi gakdapat, adanya sphagethi di minimarket, masukkan microwave 5menit siap santap (terpaksa saya paksa masuk makanan londo ini). 

Pulang pergi diantar oleh van dan disediakan tourist guide. Dapat pengalaman menyenangkan ke Nong Nooch Garden; pertunjukan tari, pertunjukan gajah, taman-taman yang sangat bagus.  

Mau pulang dari Pattaya ke Bangkok sok teu, kami ganti berpetualang naik bus ke Bangkok ambil yang jurusan Mo Chit (kita berpikir sekomplek dg Mo Chit BTS), tidak ambil yg Ekamai, karena sekalian mau beli tiket bus untuk besok malam ke ChiangMai atau Viaentine Laos belum pasti, tapi kayaknya naiknya dari Mo Chit, sekalian survey, pikir kami. 

Ternyata terminal Mo Chit lumayan jauh dari statiun BTS, naik taxi masih sekira THB100. Karena sudah malam, beli tiket ke ChiangMai/Laos pun tidak, karena belum fix juga, kami naik taxi di luar (didalam minta THB 500) guna meter menuju hotel habis dalam THB 150, sekira 20 menit.