Wednesday, November 23, 2011

di Kuching Sarawak





Ditugaskan untuk mengikuti Seminar OBEE (Outcome-Based Education Engineering) dan Workshop EAC (Engineering Accreditation Council) di Hotel Hilton Kuching Sarawak. Mengingatkan diriku tahun 2008 pernah ke Kuching berdua dengan isteri.

Agak lupa masalah imigrasi waktu dulu, karena dulu masuk dari Sabah-Brunei-Sarawak, sekarang baru terasa ada yang aneh. Naik flight MAS dari KL tapi mesti cop imigrasi untuk masuk Kuching Sarawak, kayak beda Negara aja. Setelah baca-baca tentang cop ketika masuk KL, memang tertulis permitted to enter and stay in West Malaysia and Sabah (maknanya not included Sarawak), taktahu sejarahnya gimana, rada aneh saja rasanya.

Kami orang yang taat sesuai dengan perintah. Disuruh seminar dan workshop, maka kami hanya ikut itu saja, gakpakai piknik2 hehe… kecuali yang deket2 saja, hanya menyusuri pinggir sungan Kuching, nyebrang sungai bayar 50sen. Juga cari oleh2 khas Kuching berupa Kek Lapis, ikan terubok masin, mutiara.

Wednesday, October 26, 2011

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri ke Dikti






Naik Kereta api Jogja-Jakarta pp Rp 500.000, benernya kalo milih hari cari tiket pesawat harga segitu lebih cepat dan lebih tidak capek. Berangkat bersama Mbak Inayati (UNS Solo) dari Stasiun Tugu Jogja, sedangkan di dalam kereta dari Surabaya telah menunggu Pak Kurniawan (Univ Trunojoyo Madura).

Alhamdulillah kereta api molor (molor tapi seneng karena gak kepagian), sampe stasiun Gambir Jakarta jam 7 pagi. Langsung naik taxi ke Dikti bayar sekira 60.000.
Urusan penyetaraan Ijazah Luar Negeri ada di Gedung B Lantai 7.

Syarat yang harus dibawa:
1. Ingat: Pelayanan hanya hari Senin-Kamis jam09-14
2. Ingat: daftar online dan baca syarat dan prosedur di www.ijazahln.go.id
3. Ijazah asli dan copy S3 (bahasa Inggris dan bahasa Melayu; bahasa internasional dan bahasa asal), asli dikembalikan langsung
4. Transkrip asli dan copy s3 (bahasa Inggris dan bahasa Melayu; bahasa internasional dan bahasa asal) , asli dikembalikan langsung
5. Ijazah asli dan copy S2 (atau setingkat dibawahnya yang akan disetarakan), asli dikembalikan langsung
6. Thesis asli (dalam bahasa Inggris), asli ditinggal dan diambil bersamaan dengan SK Penyetaraan
7. Paspor asli dan copy paspor selama study dan rincian tanggal keluar-masuk Negara tempat belajar, asli dikembalikan langsung
8. Surat keterangan beasiswa/sponsor
Dijanjikan SK siap diambil selesai dalam 3 hari hingga 1 minggu, sila liat website untuk nge-check sudah jadi atau belum. Jika dah jadi boleh diambil sendiri atau diwakilkan dengan bawa surat kuasa bermaterai.

Disitu ketemu seperguruan di UTM, yaitu Pak Dr. Gatot (Unissula Semarang)
Makan tongseng dan sholat dhuhur-ashar di masjid kompleks Diknas. Setelah itu, untuk menunggu kereta api sore/malam, kami jalan-jalan. Ceritanya orang kampung piknik ke kota, naik busway dari halte Pintu Senayan ke bunderan HI, Plaza Indonesia, Grand Indonesia. Kita masuk sana-sini tapi ya cuma liat-liat aja.

Oya, untuk pengambilan, jangan lupa thesis asli diminta lagi bawa pulang. SK penyetaraan di-copy 5x dan minta dilegalisir, karena tidak selesai dalam sehari, titip aja sama petugas untuk mengirimkan ke alamat kita (ganti onglos kirim saja).

Saturday, September 17, 2011

Ipoh-KL



Lanjutkan perjalanan, ke Ipoh pusing-pusing cari hotel, tapi macam takada interest place yang istimewa, akhirnya kita putuskan langsung cari arah KL melewati tol. Melewati pegunungan indah di kiri-kanan. Rehat di hentian Tapah yang terkenal dengan buah-buahan segar beraneka ragam. Makan, sholat. Lanjutkan perjalanan.

Sampai rumah KL dah malam karena pusing-pusing taktahu jalan untuk menuju Kg Baru/Chowkit selepas keluar tol. Tapi Alhamdulillah akhirnya sampai juga dengan selamat. Pagi lanjutkan perjalanan ke Kuantan.

Satu lagi, yang terpenting, syukur Alhamdulillah bersukur padaMu ya Allah, tidak ada masalah yang berarti dengan psikis, fisik dan kendaraan.

Kampus UTP




Sampailah ada bangunan cantik dikiri jalan, ternyata kampus Universiti Teknologi Petronas (UTP) di tronoh, kita mampir, security gak nyegat kita langsung masuk saja. Dulu sempat lewat saja depan kampus naik bus, sekarang masuk dan foto-foto, terutamanya di kompleks canselor.

Teluk Batik




Siang check out dan lanjutkan perjalanan pulang, mampir dulu Pantai Batik yang lumayan ramai untuk keluarga bersantai. Ada juga disitu Muzium Siput. Dah cukup, saatnya lanjutkan perjalan panjang untuk pulang lewat jalan lain yaitu Ipoh (ibukota Perak). Jalan sepi lurus juga, tapi lebih besar dibanding kemaren.

Pulau Pangkor






Pagi nyebrang naik jeti RM 5 seorang, perjalanan sekira 30 menit. Sewa angkot lebih kurang RM 30 pusing satu pulau. Pulau kecil saja, berbukit sehingga jalan naik terjal/curam. Diantara tempat berhenti adalah;
1. Kota Belanda
2. Gallery Pangkor
3. Keropok ikan
4. Klenteng
5. Teluk Nipah

Friday, September 16, 2011

Sabak Bernam Selangor dan Lumut






Rehat semalam di KL, pagi meluncur ke Sungai Buloh-Batang Berjuntai/Bestari Jaya-Kuala Selangor-Sabak Bernam. Lewat jalan biasa, bukan tol. Jalan sepi lurus.

Sholat jumat di Sabak Bernam, banyak pohon pisang di kiri-kanan jalan, mungkin ada industry pisang. Rehat lama di rumah dinas Klinik Kesihatan Sabak Bernam. Disini singgah di tempat praktek rekan istri drg Tjut. Rumah suangat besar, bentuk L dengan satu lajur hanya untuk kamar tapi 5 buah ckck. Jumpa juga janjian dengan dr Dhani dan Dr Marwan, ngobrol dan makan-makan.

Lepas ashar mendung gelap hujan deras menghadang, kami lanjutkan perjalanan ke utara menuju perbatasan Selangor-perak sebentar lagi. Teluk Intan lewat, terus sehingga sampai di Sitiawan, Lumut, Sri Manjung. Dulu saya pernah kesini urusan riset Penyu bersama pak Anton masa kita ambil PhD.

Cari-cari hotel di lumut susah, hampir semua full booked, dapat satu bilik seaview tapi takbagus, tapi okelah untuk rehatkan badan. Malam cari makan dan liat pemandangan malam, ramai pelancong lokal. Esok menatap pagi-pagi nak nyebrang ke Pulau Pangkor.

Thursday, September 15, 2011

Nyetir terpanjang

Kuantan-Kuala Lumpur-Kuala Selangor-Sabak Bernam-Teluk Intan-Lumut-Ipoh-Kuala Lumpur-Kuantan. Total mungkin dalam 1200an km dan bensin hanya dalam rm 150 (lupa gakdicatat detail), yang jelas irit banget.

Dalam rangka cuti 3 hari, Malay Day jumat 16 sept, saya dan istri sempatkan ajak jalan-jalan si kancil. Mungkin ini rute terpanjang yang pernah kami lalui. Salah satu sebab bawa kancil karena tak dapat tiket bus, biasa full booked jika ada cuti 3 hari.
Baru sekali bawa kancil Kuantan-KL, deg-degan kehabisan bensin karena Temerloh-Janda B aik takda stesen minyak. Alhamdulillah, gak kehabisan sampai stesen minyak sedikit sebelum terowong Genting Sempah (sempadan Pahang-Selangor), memang irit betul.

Pemimpin: Tun Dr. Mahathir Muhammad

Hari ini berkesempatan menghadiri satu sesi ceramah dan tanya jawab dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Muhammad.

Beberapa yang tercatat dan teringat adalah:
1. Banyak orang (mungkin karena punya massa banyak, atau bahkan tidak punya pengikut sekalipun), kemudian menginginkan menjadi pemimpin.
2. Tidak semua orang yang punya massa banyak mesti punya kapabiliti untuk memimpin.
3. Resiko terpilihnya seorang pemimpin (jika tidak capable) adalah rakyat yang tidak mendapatkan kemajuan seperti yang diharapkan.
4. Banyak tokoh pemimpin2 negara lain yang bisa dijadikan contoh dalam memimpin (diambil baiknya), terlepas bahwa setiap orang/pemimpin tentu ada sisi-sisi yang tidak baiknya.

Wednesday, September 7, 2011

Orang baikan di Changi

Pengalaman menjumpai orang baik banget di airport Changi Singapore.

Landing dari penerbangan Jogja-Singapore, saya dan istri akan naik van (juga biasa disebut bus) transborder. Van cuma datang pick up dan pergi, di luar-kiri bangunan kedatangan. Jadwal dan rute detail bisa dilihat di www.transtar.travel/crossborder. Sejalan Changi-JB SGD 7, dari JB RM 7. Karena kami belum nukar dollar sing, kami mau ke money changer. Oleh seseorang bapak yang ada di situ, kami berdua dibayarin. Kami bingung, ini calo atau maney changer illegal (su'udhon saya, astaghfirullah, ampuni prasangka kami).

Keburu van berangkat, kami minta penjelasan berapa ringgit mesti kami ganti, dia bilang selamat raya, ini uang raya untuk kalian, takpayah ganti.... bahkan tas kami pun dia angkatkan kedalam van. karena selalu menolak utk nerima, kami paksakan dia untuk terima ringgit kami, lebih-kurang takjadi soal...

Masih terheran-heran, kok baikan banget ya orang itu.... Semoga Allah yang membalas kebaikan dia. Terima kasih Pak.

Wednesday, August 31, 2011

Idul Fitri



Suasana lebaran idul fitri 2011 di Kertek, Wonosobo.

Setelah sholat ied di depan SD, kumpul bersama segenap keluarga besar di rumah Pakdhe No, makan dan maaf-maafan.

Dilanjutkan keliling ke rumah simbah-simbah bersama-sama konvoi dalam banyak mobil. Terakhir, setelah selesai silaturahmi, setelah kenyang makan disana-sini, sholat sudah, tibalah saatnya pose bersama untuk kenang-kenangan, di Masjid PKU Muhammadiyah Kertek.

Tuesday, August 2, 2011

Warga miskin dibiayai oleh kerajaan


Semenjak setahun terakhir sebelum lulus kuliah PhD, saya pindah rumah, keluar dari apartemen di dalam kampus. Salah satu yang teringat hingga kini adalah sering masuk kategori warga miskin yang layak dibiayai kerajaan untuk urusan bayar air dan listrik.

Kalau taksalah info, jika tagihan listrik kurang dari RM 20 (Rp 60.000) atau tagihan air kurang dari RM 4 (Rp 16.000) maka akan digratiskan alias dibiayai oleh kerajaan.
TV belum tentu seminggu dihidupin, nyetrika gak hobby, dll alasan sehingga tagihan ya cuma segitu.

Saya rasa ini ide dan implementasi yang bagus untuk masyarakat yang memang miskin, tidak miskin tapi berhemat, atau memang rumah sedang tidak dipakai. Pernah terdengar dan disuarakan ide yang sama oleh pemerintah kita, tapi kalo gaksalah tidak disetujui wakil rakyat. Waduh….. piye tho iki.

Kejadian buruk pernah menimpa rumah saya di Jogja. Karena nunggak 3 bulan, meteran listrik dicabut, padahal memang 3 bulan itu takda yang nempati dan takda yang mengurus, ealah urus lagi, udah ribet, pakai bayar lagi. memang nangsib.

Friday, July 29, 2011

Tak enak menjadi pesakit



Gak mau ke dokter, takut…. Itulah salah satu sifat baikku hehe.
Sedemikian takutnya sejak kecil takmau jika disuruh untuk periksa atau berobat ke dokter. Takut disuntik. Hi… ngeri. Atau kalau diperiksa ntar takut dibilangin sakit ini-itu yang malah membebani pikiran.

Tapi untuk kali ini saya mesti beranikan diri ke dokter, dipaksa istri. Tapi dengan syarat yang meriksa dan mengobati istri sendiri, gak mau diperiksa dokter lain, pun gakmau ada asisten disampingnya. Pun demikian masih ketakutan dengan wajah garang dokter satu ini. hi... mau lari aja...

Salah dua alasan takut ke dokter adalah khawatir kalo diperiksa ntar ketahuan banyak penyakit, padahal saya merasa semua sehat-sehat saja takda keluhan. Bahkan sakit flu-batuk pun suangat jarang, Alhamdulillah. Ada 2 dari 3 tips yang kupegang; 1. Makan cukup, 2. Istirahat cukup, 3. Minum obat jika sakit (yang ini saya gakmau). Bahkan kalo terpaksa ke dokter misalnya, dikasih obat sebanyak/sedikit apapun takkan kupakai.

Sunday, June 26, 2011

Pelajaran: Menikmati Peran

Terbang Jogja-KL kali ini ada yang berkesan bagi diriku.

Duduk disamping kiri ada ibu muda yang energik dan sopan. Lepas landas usai, ibu tersebut menyapaku dan mengajak bercerita dengan ramah. Pun, sebelah kananku pun diajak bicara juga (yang gak nyangka, sebelah kanan saya juga Jawa, lulusan SMEA tapi pinter bahasa Inggris, dah 11 tahun di Malaysia).

Gak mengira ternyata si ibu yang belum genap 40 tahun tersebut adalah seorang PRT di Malaysia, sudah 7 tahun, cerdas, isi imigration card berbahasa Inggris juga demikian cak-cek. Anaknya sudah mau kuliah di akademi kebidanan. Subhanallah.... semua demi pendidikan anak, dia rela kerja di luar negeri..

Satu lagi yang berkesan ketika dia bercerita: "ketika di Malaysia kangen dengan anak-anak saya di Indonesia, ketika di Indonesia pun saya juga kangen dengan anak-anak di Malaysia". Sedemikian dia menganggap jadi PRT bukan sekedar bekerja pada satu keluarga, tapi sudah menjadi bagian dari keluarga tersebut untuk berbagi kebahagiaan. Demikian pula, keluarga majikan juga sudah menganggapnya menjadi bagian keluarga, dan diberikan otoritas dalam menjaga dan membimbing anak-anaknya. Betul-betul semua bisa menikmati peran dengan baik.

Terimakasih bu, telah memberikan satu cerita baik tentang ibu dan menjadi pelajaran berharga.

Tuesday, June 14, 2011

Renew Roadtax

Alhamdulillah, sedemikian mudahnya renew Roadtax kenderaan.
Cukup datang ke kantor pos dimanapun diseluruh negara, 10 menit beres, selesai dapat roadtax baru dan insurance baru untuk setahun kedepan.

Sunday, May 15, 2011

Saturday, May 14, 2011

Tepi Tonle Sap river

Tepi Tonle sap river

alun2 dan istana

alun2 dan istana

National museum

National museum

central market, tempat beli oleh2

central market, tempat beli oleh2
angkor phnomp

City Centre Hotel (Phnom Penh)




Hotel yang sudah kami booking adalah City Centre Hotel dengan tariff yang murah USD28/night. Di website kelihatan besar, di tengah Phnom Penh sebagai ibu kota Negara Kamboja. Ternyata masuk jalan kecil dan hotelnya tidak sebesar yang kami bayangkan. Namun saudara-saudara, walaupun kecil tapi bagus, petugas ramah banget, hotel kecil tapi pelayanan kayak hotel berkelas. Dah gitu, kamar juga lengkap dengan AC, TV, water heater, dan yang paling menarik adalah disediakan PC untuk internetan gratis, ckckck.

So jika anda mau menginap dengan harga murah tapi bagus, bolehlah saya rekomendasikan. Alamatnya No. 77-79, Street 130, Sangkat Phsar Chas, Khan Daun Penh, Phnom Penh. Bisa dicari di internet dan boking lewat Agoda, 200 m dari Tonle River, 500 m dari Central Market, 1km dari alun-alun/istana raja. Cerita menyenangkan terkait dengan pelayanan hotel ini sangat banyak sehingga akhirnya kami booking lagi. Kami bercerita mau ke Siem Reap, dia carikan bus dan didapatkan tiketnya diantar di kaunter, ntar ke bus akan dijemput dari hotel. Mau pergi ke airport atau jalan2, dicarikan taxi atau tuk-tuk sesuai keinginan kita. Bagusnya lagi, sekitar 100 m ada warung makan halal Malaysia: Malaysia Restaurant, No. 57, Street 13, Phsar Chas District Khan Doun Penh, Phnom Penh.

Setelah istirahat sebentar di hotel, tibalah saatnya kini menjelajah kota Phnom Penh.

Welcome to Phnom Penh, Cambodia




Sekira 1.5 jam perjalanan, tibalah saatnya landing di Phnom Penh Airport, Cambodia. Pagi airport “berkabut” debu, setelah sebelumnya melihat pemandangan di bawah yang seolah datar semua, tampak dimana-mana hamparan luas sawah kering, demikian juga jarang tampak rumah2 penduduk.

Di airport, merasakan betapa tidak enaknya karena diplomasi Negara Indonesia lemah atau apa masalah sebenarnya saya gaktahu. Jika warga Malaysia langsung mendapat cop imigrasi, WNI mesti mengurus visa on arrival (padahal sesama ASEAN, inget dulu ke Belanda WNI juga mesti urus visa padahal 350 tahun kita dijajah mereka, sedang warga Malaysia bebas visa). Untuk di Kamboja, benernya gakpapa ngurus visa, cuma mbayarnya itu lho yang males hehe, USD 20/orang. Petugas lumayan ramah, wajah-wajah terasa tidak asing, cuma bahasanya asing banget gak paham.

Keluar airport, kami langsung disambut banyak tawaran kendaraan ke pusat kota (airport ke pusat kota Phnom Penh sekitar 30 km). Alhamdulillah, rate standard terhadap layanan kendaraan ini; taxi USD 12 dan tuk-tuk USD 7. Tuk-tuk, itulah kendaraan umum yang banyak dijumpai di Kamboja, kayak becak motor tapi penumpang di belakang. Setelah ambil kenangan foto, akhirnya kami naik tuk-tuk dengan sopir Mr King ke Cuty Centre Hotel di pusat kota Phnom Penh, hotel telah kita pesan via Agoda online sebelum terbang.

Sepanjang perjalanan sekira 30 menit, kami mesti sering-sering memegang dada karena kaged dan takut dengan lalulintas yang kami lalui. Beberapa ruas jalan serasa semrawut dan banyak sangat orang lalu lalang seenaknya, terutama motor dan tuk-tuk. Tapi seperti di Indonesia, akhirnya munculnya kearifan lokal; kuatkan toleransi karena tuntutan keadaan. Tapi jalan longgar dan mobil bagus banyak juga lho. Untungnya, sopir tuk-tuk kami baik dan ramah banget sehingga kami agak bisa menguasai keadaan.

Mr King banyak ngajak bicara, bahasa Inggrisnya bagus. Dia meyakinkan kami; di Kamboja jangan takut, kami sangat menghormati wisatawan, oleh kerajaan kami terutama sopir tuk-tuk telah diberikan kursus bahasa dan cara menyambut wisatawan sehingga nyaman di Kamboja, tak boleh menipu bayaran atau tujuan, dll. Alhamdulillah, tenanglah diri kami mendengarnya. Di perjalanan pula, dia menceritakan keluarganya, konflik Kamboja-Thailand, pengetahuan dia tentang Indonesia, dan taklupa dijelaskan apa-apa yang kita lewati; University, institute, rumah sakit bantuan Jepang, supermarket habis kebakaran, pasar, komplek militer, interest place, dlsb.

Kamboja: Bismillah Aman dan Takperlu Uang Riel



Kamboja: Bismillah Aman dan Takperlu Uang Riel
Ada satu keraguan dalam diri saya dan istri sebelum memutuskan jadi-tidaknya berangkat ke Kamboja. Tiket pergi-pulang sudah di tangan, ijin ke atasan juga sudah diurus dan disetujui, tapi tetep masih ragu juga. Masalah keamanan merupakan salah satu kekhawatiran utama, apalagi sekarang sedang hangat konflik perbatasan dengan Thailand. Tapi, itu khan cuma di perbatasan, di kotanya paling adhem ayem aja, begitu cara untuk menghibur diri. Setelah membaca beberapa web/blog orang yang barusan datang kesana, ternyata banyak cerita mereka yang enjoy aja takda masalah berarti. Akhirnya, bismillah, kami pastikan jadi berangkat.

Setelah memutuskan berangkat, barulah kami hunting mata uang Kamboja. Terkait mata uang, gak menyangka urusannya jadi ribet. Mata uang Kamboja adalah Riel, namun mencari money changer di seantero Chow Kit dan Bukit Bintang tak ada yang punya mata uang tersebut. Terpikir olehku, sebenarnya Riel itu bener-bener riil atau imaginer ya? Hehe. Akhirnya saya dapat petunjuk bahwa di Little India mungkin ada. Saya langsung menuju kesana, dan ternyata diantara banyak money changer, hanya satu yang punya Riel, itupun dia hanya punya 3500 riel (nilai sebenarnya, USD 1 = RM 3 = Riel 4000). So, maknanya saya hanya bisa menukar 3 ringgit sahaja untu dapat semua stock Riel 3500 tersebut. (sayangnya, karena belum tahu rate yang sebenarnya, dalam transaksi yang kita lakukan terjadi kesalahan, saya tukar Riel 3500 tsb dengan 30-an ringgit…. untuk pengalaman, pastikan rate yang sebenarnya berlaku sebelum transaksi).

Karena capek urusan cari Riel gak dapat, kami putuskan semua uang saku tukar USD semua saja. Begitu yang akhirnya saya ikuti berdasar pengalaman temen dan juga salah satu blog. Bismillah, bermodal keinginan untuk menambah pengalaman mengambah luasnya bumi Allah, kami terbang ke Kamboja.

Phnom Penh (Cambodia), kami datang…

Tuesday, May 10, 2011

Dipukul orang

Takut, sangat takut, sehingga menangis, yah begitulah yang saya alami ketika diri ini yang takpernah berkelahi tiba-tiba dipukul oleh seorang lelaki dewasa 40an tahun, lebih takut lagi yang mukul adalah orang yang tinggal persis di depan rumah. Dalam pikiran saya, kita ketemu setiap hari, lha kalo setiap ketemu mukul, habislah saya.

Ceritanya, saat saya baru menempati rumah baru, di perumahan baru (60 rumah) dengan hanya 15-20 rumah yang sudah dihuni. Saya tinggal seorang diri sejak seminggu lalu (teringat dulu 2005 saya yang masih bujang juga pernah jadi penghuni pertama selama sebulan di perumahan baru di Jogja aman-aman saja). Minggu lalu sudah kenalan dengan depan rumah tersebut, orangnya baik-baik saja. Minggu kedua, sore menjelang magrib, saya masuk rumah yang belum memiliki pagar dan garasi tsb. Saya masukkan beberapa barang belanjaan kedalam rumah.

Ada barang tersisa berupa beras 5kg yang masih ada di mobil, akhirnya saya keluar rumah untuk mengambilnya. Terlihat, orang depan rumah juga keluar dari pintu rumahnya. Sebagai tetangga, saya lambaikan tangan dan salam persahabatan karena lupa namanya hanya dengan kata “Bang”. Tak disangka, dia teriak-teriak seperti marah sangat dengan saya (takpaham marah karena apa, takpaham apa yang dia ucapkan), serta-merta dengan wajah penuh amarah dia lari mengejar kea rah saya dengan posisi siap memukul dengan sekuatnya.

Saya yang kaged dan tak paham masalah sebenarnya, takut dan bengong, ada apa ini… pukulan melayang ke arah wajah saya, syukur alhamdulillah beras 5kg di tangan bisa saya gunakan untuk tameng. Takpuas karena gak kena, dia semakin marah. Saya berusaha untuk menanyakan ada masalah apa sebenarnya, tapi dia gak tahu ngomong apa ditambah wajah garangnya yang dia perlihatkan. Saya semakin takut, dia beralih memegang kap mobil seperti mau mengupasnya dan melemparkan ke saya. Saya yang semakin takut, akhirnya lari meninggalkannya, nasib baik dia tak terus kejar saya.

Saya lari ke tetangga kiri rumah, selang 2 rumah ada beberapa orang perempuan Medan, ya baru sekali ketemu itu. Satu blok di jalan tersebut ada 24 rumah, tapi yang terisi baru 4 rumah (saya dan kiri tsb, depan dan kanannya selang 1 rumah), jadi praktis tak ada yang tahu kejadian tersebut kalo saya tak menuju ke orang Medan tsb. Saya ceritakan kepada mereka, mereka kaged dan turut prihatin, tapi mereka juga tidak kenal dan ikut takut juga.

Kejadian selanjutnya, setelah saya berani masuk rumah karena yang mukul dah balik, pemilik rumah dan anaknya datang setelah saya telpon. Kemudian dia cari keluarga depan rumah yang katanya juga tinggal takjauh dari situ. Kemudian ada 3 temen datang atas permintaan kawan lain yang dimintai tolong istri. Kemudian barulah kelegaan muncul, bapaknya orang depan rumah datang ke saya, meminta maaf dan mengatakan bahwa anaknya memang kadang kumat, tak sehat jiwanya, dan sekarang dia sudah dipindahkan dari rumah tersebut ke tempat yang lain untuk seterusnya. Alhamdulillah kekhawatiran2 ke depan akhirnya sirna walaupun tidak seketika, terbayang2 wajahnya …. hiii takuuut kalo mengingatnya.

Friday, April 1, 2011

Setelah S3, Sunardi bercerita di www.paksunar.blogspot.com ini.

Sunargm ya Sunardi.

Terkait cerita;
Kenangan masa lalu di www.sunardiyasunargm.blogspot.com
Jalan-jalan sambil S3 di www.sunargm.blogspot.com
Sekarang bercerita lagi di www.paksunar.blogspot.com