Thursday, March 27, 2014

Terowong bawah laut masuk Hakodate (Pulau Hokkaido)

Perjalanan Aomori (station di ujung utara Honshu Island) ke Hakodate (station ujung selatan Hokkaido Island) yang membuat terasa unik adalah masuk trowong bawah laut (tunnel) Tsugaru Strait 53.85km. Bagian paling dalam tunnel adalah 240 dibawah permukaan air laut (kedalaman laut/tepatnya selat adalah 140m plus tunnel berada 100m dibawah dasar laut). 
Kami ikut train kedua sebelum terakhir,sesuai dengan jadwal maka masuk-keluar tunnep pada jam 17.52-18.18 atau 25menit. Tapi karena di dalam tunnel gelap, tidak bisa lihat apa-apa. Kalau baca buku panduan JRPass, benernya ada station dalam tunnel yang kita boleh berhenti, tapi sehari hanya sekali dan karena malam dan kami pun mengejar waktu, takterpikir untuk berbuat demikian. 
  
Trett.....treettt... alhamdulillah sampailah akhirnya petualangan kami di Hokkaido Island. Train tiba di station Hakodate dah malam, sekira pukul 7 malam. Pilihan ada dua; cari hotel di Hakodate atau lanjut ke kota Sapporo sebagai pusat kota terbesar pulau Hokkaido. Pilihan utama adalah lanjut terus. Begitu keluar train kami langsung ke kaunter, dibilang petugas ada train terakhir yang sudah bersiap meninggalkan station untuk menuju Sapporo. Tak perlu pikir panjang, kami lari-lari menuju train yang dimaksud (padahal aturannya gakboleh lari di sation untuk menghindari suasana gaduh). 

Alhamdulillah masih terkejar bisa masuk ikut train Hakodate-Sapporo, langsung masuk dan duduk aja, masih terengah-engah, gakmikir car ini reserved or non reserved. Taklama, train langsung berangkat. Alhamdulillah katut juga ke Sapporo, legalah sudah. 

Kemudian tibalah saatnya ada pemeriksaan karcis oleh petugas. Subhanallah, petugas yang saya ambil fotonya ini (juga begitu biasanya yg saya jumpai) luar biasa ramah. Bukan hanya dengan kita, dengan orang lokal (walaupun kita tidak tahu bahasanya) terkesan sangat sangat ramah terhadap penumpang. Kita ditanya karcis gakbawa, hanya tunjukkan JRPass. Komunikasi agak susah, lalu beliau tunjukkan tulisan in English. 

Oh ternyata dia tanya kita dah reserved or tidak. Ternyata kami yg tidak reserved, salah duduk di car reserved. Lalu yg sangat super luar biasa, kami diantar ke car non-reserved (car no 1), subhanallah petugas suangat ramah dan baik hati. Dari car paling belakang (no 7) diantar ke car paling depan (no 1) 

Dalam perjalanan Hakodate-Sapporo kita booking hotel di Sapporo via internet. Alhamdulillah berhasil dapat hotel dekat dengan station Sapporo. Ayem dah.




Sendai-Morioka-Aomori lanjut ke Pulau Hokkaido

Benernya Mas Hariyadi akan mengajak ke masjid utk pusat dakwah di Sendai, juga akan dikenalkan dengan muallaf asli Jepang, diajak menginap, tapi sayang waktu gakcukup, dipikir2 sayang juga terlewatkan taaran yang sangat menarik tersebut, semoga kedepan ada kesempatan seperti ini lagi, amin3x.

Untuk selanjutnya petualangan kami berdua berlanjut untuk hunting salju ke Aomori, melewati Morioka (nama-namanya serasa asyik dan lucu di telinga). Kami naik shinkansen pakai reserved di kaunter (pemegang JR Pass free for reserved), takmau lagi salah car heheh. Lama perjalanan lupa gak kami catat, tapi sekira 3 jam (tengah hari sampai sore). Dan ternyata Jepang juga punya banyak lahan pertanian yang kami pikir sebelumnya penuh dengan bangunan dan industri. 
Subhanallah, yang dicari-cari istri dah ketemu. Banyak kita jumpai salju di kiri-kanan rel. Bukit dan pegunungan makin menambah suasana makin bervariasi. Sayang belum bisa menyentuhnya karena masih dalam kereta. Kami mulai berpikir, jika sesampainya di Aomori masih ada train ke utara lagi (Pulau Hokkaida), maka kami akan langsung ke utara lag.  

Alhamdulillah, kami memang sampai di Aomori masih terang (sebelum magrib), langsung turun train dan kami cari train ke Hakodate (station besar di ujung selatan Pulau Hokkaido), alhamdulillah insyaAllah kesampaian ke Pulau Hokkaido yang terkenal sejuk di utara Jepang itu. 

Begitu kami dah dapat duduk (tanpa reserved) di dalam train ke Hakodate, baru tersadar bahwa ada 1 tas kita tertinggal di tempat penyimpanan barang di atas tempat duduk train Morioka-Aomori. MasyaAllah, tadi fokus untuk buru2 ganti dan cari train, 1 tas lupa dibawa.

Istriku cerdas buat keputusan; jika mbalik pasti train cari tas, pasti dah pergi (rugi 1), dan kalo kembali kesini lagi mesti tertinggal train ini (rugi 2). Bismillah, biar saja, jika masih rejeki kami insyaAllah masih akan kembali, kami berpikir untuk lapor di lost and found pada station berikutnya. 

Sendai.... Jumpa Mas Hariyadi

Turun stasiun Sendai, call mas Hariyadi utk dijemput di station karena gaktahu lor kidul. Explore dan foto-foto dulu tak ketinggalan

Maturnuwun Mas Hariyadi.
1. Diajari cari makanan dan minuman halal, yang penting cari fish insyaAllah halal, kalo tanda tulisan kanji tetep gakmudheng hehe. 
2. Internet café jika tidak dapat hotel atau hanya perlu rehat sementara di tengah malam sampai pagi
3. Langsung disarankan ke Aomori untuk hunting salju yang lebih banyak
4. Dipinjami pocket wifi, subhanallah lagi ketemu orang baik sangat

“astronot jika ada pilihan bisa makan atau bisa komunikasi, dia akan pilih bisa komunikasi” hehe jadi malu karena gakjadi sewa pocket wifi di airport haneda 

Kenyang naik kereta cepat Shinkansen dimulai sekarang......

Sebelum pergi ke Jepang, dg banyak pertimbangan akhirnya kami putuskan beli Japan Rail Pass (JR Pass); kartu langganan utk naik kereta, bus, ferry yg dimiliki jaringan Japan Rail (kayak KAI di Indonesia). Bisa naik berkali2 semaksimal yang boleh kita mau. (ingat hanya utk pelancong, beli online sebelum ke Jepang, banyak web yg nawarkan beserta terma dan syarat). Kami beli paket 7hari seharga USD 368/orang.   (ordinary, 7days, 28300 yen)
Hari ini dengan modal kiriman receipt dari JR Pass yg dikirim pos ke alamat kita, kita akan aktifkan mulai hari ini, banyak tempat yg bisa. Kita aktifkan di Ueno station, tunjukkan paspor beres alhamdulillah. 

Langsung seneng banget, explorasi Jepang dg naik shinkansen dimulai hari ini. Pertama kita mengarah ke utara, mau ketemu mas Hariyadi di Sendai dan hunting salju.

1st time naik shinkansen, asal ada shinkansen langsung naik aja. Di perjalanan baru berpikir, kami di gerbong dg tulisan "RESEVED", apa maksudnya ya? buka2 buku panduan. Jebul kita belum melakukan reservasi di kaunter (free benernya, tapi krn gaktahu). Dan, gerbong di kereta jepang pakai istilah: Car). Baru ngeh ada car reserved dan non-reserved. 

Station pertama berhenti di Saitama, kita turun dan cari car yg non-reserved, ayem dech gak was-was lagi kalo kursi punya orang lain. Di saitama ini, kami jumpa dg keluarga Japan yang baikan, sblm pisah cari2 kita (dalam car yang berbeda) utk ucap salam berpisah dan kasih coklat, subhanallah baiknya.

Wednesday, March 26, 2014

Japan day2; Rabu 26 March (petang)

Jalan membawa koper dari station Asakusa ke hotel lumayan juga, tapi karena 1st time takmasalah sambil menikmati bangunan dan apa-apa yang dijumpai yang serba unik. Terutama melewati Asakusa yang sangat ramai dikunjungi pelancong. Beberapa kelebat kami melihat gadis pakai kimono dan bunga sakura, Tokyo Sky Tower (bangunan tertinggi di Jepang), dll. Tunggu akan kami explore nanti ya setelah meletakkan koper.  
Sampai hotel jam 10am blm bisa check in (normally in Japan check in 3pm, check out 10/11am). Kami minta ijin letak koper di hotel, alhamdulillah takda masalah, memang ada satu ruang yang memang disediakan untuk meletakkan koper. Saatnya melenggang mengexplore Tokyo... 

Pertama kami mau mengexplore bunga sakura yang banyak dan ramai pengunjung di UENO PARK. 
Dari station Asakusa Naik train Ginza line turun di Ueno station, seberang jalan adalah Ueno Park
Explore ueno park sepanjang jalan kiri kanan penuh bunga sakura, sekalian masuk museum, zoo. Banyak orang hanami (merayakan sakura dengan makan2 di bawahnya bersama kolega)

Ketemu nasi putih di seben eleven depan Ueno station, alangkah senangnya
Ketemu Muhammad Nusron dari Teknik Elektro STPLN Jakarta, hebat ya anak2 S1 sekarang dah bisa conference ke LN, padahal hanya jadi pendengar, bukan presenter.
8pm check in hotel Asakusa

Colokan listrik khusus di Japan, beli di receptionist 1000 yen = Rp 120,000  

Japan day2; Rabu 26 March (pagi)

Pagi hari tanya petugas cari surau di airport gak ada (pernah dengar ada surau dan makanan halal, tapi tidak kami temui). Akhire sholat di ruangan tempat kami istirahat menunggu pagi itu. Lalu mengexplore airport, departure/arrival, toko-toko dalam airport dg bangunan dan ornamen yang kental nuansa Jepang, nyicil kue Banana Tokyo pesanan ponakan, survei tempat train untuk ke kota, dll. Sempat keluar-masuk airport untuk lihat suasana airport dan foto-foto ... brrrrrr terasa dinginnya

Dengan telepon umum, kami call Mbak Ulfa (Nagoya) bisa nyambung alhamdulillah terasa agak ayem. Call Mas Hariyadi (Sendai) dan Kang Kurniawan (Fukuoka) keduanya belum bisa nyambung.  

Dah banyak tanya temen dan info, tidak bisa kita sebagai pelancong beli simcard, harus pinjam atau sewa. Kami kemudian tanya kedai Softbank untuk sewa pocket wifi seharga 1575 yen/day, 13 hari sekira dalam 20,000 yen (2juta, byk timen), ntar dulu ah, ngandalkan wifi hotel atau cari gratisan saja pikir kami (kemudian menyesal, lebih baik sewa gakpapa karena memang sangat diperlukan dan susah di Jepang jika tiada koneksi internet)

Terakhir, karena bingung belum terbiasa, di station train Haneda kami dibantu pemuda Jepang utk beli tiket train ke station Asakusa. Hanya sekali train takperlu ganti, perjalanan sekira 30menit. Hotel kami di Sakura Hostel Asakusa, tepatnya di belakang interest place Asakusa yg famaous itu.

Tuesday, March 25, 2014

Jepang..... Aku Datang



Japan day1; Selasa 25 March
Bersama istri menuju Tokyo-Japan
Jam 2.45 pm flight dari bandara LCCT Malaysia. Sudah terasa suasana Jepang di ruang tunggu dan di pesawat, karena banyak orang Jepang (ya iyalah memang pesawat mau ke Jepang hehe). Kami ambil kursi sebelah kiri sehingga bisa mengamati kondisi naik-turun penumpang. Jepang masih memberlakukan untuk menulis immigration card, beda dengan Indonesia dan Malaysia yang sudah meniadakannya. 

Perjalanan alhamdulillah lancar. Sempat melihat ada aiport yang sangat cantik (malam hari), berada di tengah laut, itulah Kansai-Osaka International Airport (besok saya baliknya lewat situ). Sekarang kami mau ke Tokyo dulu. Jam 10.30 pm (11.30 waktu Malaysia) kami landing di Tokyo-Haneda international airport. Alhamdulillah petugas imigrasi ramah banget dengan menyapa bahasa Indonesia; Selamat Datang. Juga bagian check bagasi juga ramah banget. Itu kesan pertama dan memang kemudian banyak kejadian yang semakin membenarkan kesan sangat ramah tsb. 
 
Malam ini memang kami sudah rencanakan hanya duduk-duduk internetan free wifi di airport dan tidur menunggu pagi. Sebab 1st time di Tokyo, tengah malam lagi, terlalu beresiko dan susah untuk naik kendaraan (train/bus) menuju hotel. Lagian di Haneda kursinya empuk dan banyak orang juga tiduran disitu. Alhamdulillah, nikmati saja airport yang nyaman banget, hemat hotel 1 malam lagi hehe.

Wednesday, March 5, 2014

Urus Visa ke Jepang

Alhamdulillah, hari ini salah satu urusan dimudahkan Allah, Visa Jepang sudah di tangan.  Masukkan aplikasi di Embassy Japan Kuala Lumpur hari Senin pagi, Rabu sore sudah jadi dan diambil.

Syarat;
0. Isi borang yang bisa didapatkan dari website Embassy Japan
1. Invitation Letter (saya akan present paper pada International Conference di Tokyo)
2. Surat keterangan dari tempat kerja dan pernyataan dibiayai instansi
3. Flight ticket pergi balik
4. Copy buku nikah dan Kartu Keluarga (saya bawa istri)
5. Bank statement (bisa print sendiri dari internet banking lalu minta cop bank)
6. Guarantor di Jepun (bisa kenalan kita yg lagi sekolah disana)