Thursday, March 27, 2014

Sendai-Morioka-Aomori lanjut ke Pulau Hokkaido

Benernya Mas Hariyadi akan mengajak ke masjid utk pusat dakwah di Sendai, juga akan dikenalkan dengan muallaf asli Jepang, diajak menginap, tapi sayang waktu gakcukup, dipikir2 sayang juga terlewatkan taaran yang sangat menarik tersebut, semoga kedepan ada kesempatan seperti ini lagi, amin3x.

Untuk selanjutnya petualangan kami berdua berlanjut untuk hunting salju ke Aomori, melewati Morioka (nama-namanya serasa asyik dan lucu di telinga). Kami naik shinkansen pakai reserved di kaunter (pemegang JR Pass free for reserved), takmau lagi salah car heheh. Lama perjalanan lupa gak kami catat, tapi sekira 3 jam (tengah hari sampai sore). Dan ternyata Jepang juga punya banyak lahan pertanian yang kami pikir sebelumnya penuh dengan bangunan dan industri. 
Subhanallah, yang dicari-cari istri dah ketemu. Banyak kita jumpai salju di kiri-kanan rel. Bukit dan pegunungan makin menambah suasana makin bervariasi. Sayang belum bisa menyentuhnya karena masih dalam kereta. Kami mulai berpikir, jika sesampainya di Aomori masih ada train ke utara lagi (Pulau Hokkaida), maka kami akan langsung ke utara lag.  

Alhamdulillah, kami memang sampai di Aomori masih terang (sebelum magrib), langsung turun train dan kami cari train ke Hakodate (station besar di ujung selatan Pulau Hokkaido), alhamdulillah insyaAllah kesampaian ke Pulau Hokkaido yang terkenal sejuk di utara Jepang itu. 

Begitu kami dah dapat duduk (tanpa reserved) di dalam train ke Hakodate, baru tersadar bahwa ada 1 tas kita tertinggal di tempat penyimpanan barang di atas tempat duduk train Morioka-Aomori. MasyaAllah, tadi fokus untuk buru2 ganti dan cari train, 1 tas lupa dibawa.

Istriku cerdas buat keputusan; jika mbalik pasti train cari tas, pasti dah pergi (rugi 1), dan kalo kembali kesini lagi mesti tertinggal train ini (rugi 2). Bismillah, biar saja, jika masih rejeki kami insyaAllah masih akan kembali, kami berpikir untuk lapor di lost and found pada station berikutnya. 

No comments:

Post a Comment